Tanamkan Khebinekaan Melalui Spirit Keberagaman , MAN 2 Trenggalek Siap Sukseskan Kegiatan Kemah Moderasi Beragama

Kemah Moderasi Beragama

Humas ( MAN ) 2 Trenggalek ; Dalam rangka pengembangan Kampung Moderasi Beragama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek. Keluarga besar dan seluruh civitas Akademika Madrasah Aliyah Negeri 2 Trenggalek siap sukseskan kegiatan Kemah Moderasi, Prigi KM 360 mulai tanggal 6-7 Agustus 2024.

Kecamatan Watulimo ,tepatnya Desa Prigi KM 360 menjadi tempat Kegiatan Kemah Moderasi digelar , Berada di area Teluk Prigi,  yang memiliki pemandangan laut luas dengan ombak landai, menjadi alasan yang cocok untuk tempat berkemah. 

Hadir secara langsung Direktur Penerangan Agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI Dr. H. Ahmad Zayadi, M. Pd, dalam keterangan nya saat membuka acara 

"Kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak sangat penting dilakukan agar terwujud masyarakat yang harmonis dan toleran. Dengan kemah moderasi mari kita bangun masyarakat yang menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan." tandasnya

Hal senada yang disampaikan oleh Nur Tamam Sidiq.S.Pd selaku Wakil Kepala bid Kehumasan yang menjadi satu-satunya delegasi dari MAN 2 Trenggalek mengaku bersyukur dan bangga sekali bisa hadir dalam kegiatan Kemah Moderasi Beragama tahun ini, dalam keteranganya disampaikan bahwa ,Kemah Moderasi saat ini menjadi penting mengingat Negara Indonesia adalah negara yang di dalamnya terdapat ragam suku, budaya, ras maupun agama yang berbeda, sehingga perbedaan ini adalah merupakan keniscayaan.

"Kemah Moderasi ini adalah langkah nyata kampanye keberagaman tanpa memandang baju masing-masing, Sikap moderat dalam beragama, dapat dicerminkan oleh perilaku saling menghormati antar sesama, dan Allhamdulilah hari ini kami membuktikan itu hadir seluruhnya ratusan peserta kemah moderasi mulai dari Unsur pengawas, Kepala KUA, Kepala MA, MTs, MI, Penghulu, Penyuluh Se-Kabupaten Trenggalek, Pengurus IGRA dan juga berbagai lintas Agama mulai dari Agama Kristen Katolik, Protestan, Hindhu dan Budha, sehingga program ini dapat menjadi contoh kepada generasi muda agar sadar bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk." tutupnya (mzwah)